Tahun 2014 menjadi tahun yang berat bagi para CEO untuk menggerakan roda bisnis perusahaan agar tetap sustain. Di tengah konstelasi politik, perekonomian dan sosial kemasyarakatan yang masih sulit ditebak arahnya, para pemimpin bisnis atau CEO di negeri ini dihadapkan pada tantangan yang makin berat. Namun dari situ pula bakal lahir CEO-CEO kelas wahid.
SWA berkolaborasi dengan lembaga riset IPSOS dan Dunamis telah menyeleksi para CEO terbaik di tahun ini. Penilaian seberapa baik CEO dilihat dari 4 parameter yakni dari sisi pathfinding(perintisan), penyelarasan, pemberdayaan dan fungsi panutan. Dari 125 kandidat yang berasal dari sektor swasta dan BUMN dipilih 10 yang dinilai terbaik, Prodjo menjadi salah satu diantaranya bersanding dengan Ignasius Jonan (PT KAI), Agus Benjamin (PT Lippo General Insurance Tbk), Arief Yahya (PT Telkom Tbk) dan lainnya. Kemampuan kepemimpinan transformasional Prodjo membawa ASSA Rent menjadi salah satu perusahaan terbesar dalam jasa rental kendaraan dengan pertumbuhan di kisaran 30% dan berhasil melantai di bursa saham di tahun 2012. Di awal 2014 ini, ASSA juga sudah berhasil implementasi SAP untuk mengintegrasikan seluruh bisnis proses pada 44 jaringannya yang tersebar di seluruh Indonesia. Ketika ditanya kiat suksesnya. Prodjo mengatakan yang penting ada ‘trust’ dan punya winning team. “Penghargaan ini lebih tepat untuk tim. ASSA besar seperti sekarang bukan cuma karena saya. Ada tim yang solid dan punya visi yang sama. Kalau saya sendiri ga mungkin bisa.” tegas Prodjo. Beliau juga menekankan sebagai CEO, harus mau transfer knowledge. “Kita jangan menyandera perusahaan! Sebagai pimpinan kita tidak selamanya diatas. Kita harus kaderisasi, mau berbagi ilmu supaya bisnis bisa terus sustainable meskipun kita sudah tidak ada. Sudah ada penerus yg mumpuni”,tegas Prodjo.